PAREPARE Unit Perlindungan Perempuan dan Anak( PPA) Satuan Reskrim Polres Parepare melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di kecamatan Soreang tersangka adalah inisial U (60) sedangkan korban S (17) yang tidak lain adalah istri muda tersangka.
Rekonstruksi dipimpin Kasubag Dal Ops Polres Parepare, AKP Burhanuddin yang dilaksanakan diAspol 3 Jalan Reformasi Kelurahan Tiro Sompe Kecamatan Bacukiki Barat, Terdapat 20 adegan saat rekonstruksi kasus tersebut
Pelaku diperankan lansung oleh tersangka, sementara korban dan dua adik korban yang menjadi saksi diperankan oleh orang lain
" Salah satu adegan yang memperlihatkan kalau tersangka memegang leher korban dan menggoroknya, kemudian beberapa kali menusukkan badik kebagian perut dan belakang perut korban yang membuat korban kehilangan nyawa
Kronologis kejadian direka ulang bermula pada Rabu 10 November 2021 sekitar pukul 07.00 Wita tersangka berangkat menemui korban dirumahnya yang berada di Kecamatan Ujung Kota Parepare saat tersangka masih dirumah korban, tersangka di suruh pulang oleh korban untuk mengantar adik perempuan dan adik laki-lakinya untuk pergi menjual jagung manis.
Selanjutnya, dua jam kemudian, pukul 16.00 Wita tersangka diantar oleh korban pulang kerumah istri kedua tersangka. Setelah sampai korban lansung meninggalkan tempat tersebut untuk mencari adiknya, sedangkan tersangka lansung mandi, pada pukul 17 00 wita, tersangka meninggalkan rumah istri keduanya dengan berjalan kaki menuju Pasar Senggol dengan tujuan untuk mencari korban.
Namun sebelumnya, tersangka mengambil badik yang diselipkan dipinggang sebelah kirinya Sesampainya padat senggol, tersangka tidak menemukan korban tersangka pun menuju rumah paman korban, dilanjutkan menuju rumah korban dengan berjalan kaki.
Setibanya dirumah korban pada pukul 17.30 wita tersangka tidak menemukan korban, namun tersangka menanyakan anaknya (A) apakah sudah dipulangkan oleh korban atau mertua tersangka menyampaikan (A) sudah pulang. Tersangka pun menghubungi nomor posel korban dan tidak diangkat, Beberapa saat telpon dijawab korban marah-marah dan mengatakan dirinya berada diLapadde.
Sebelum pada pukul 18.00 wita, tersangka bertemu korban didepan Masjid Raya, korban saat itu mengendarai sepeda motor, akhirnya korban membonceng tersangka dan pergi mencari kedua adiknya, Kedua adik korban akhirnya ditemukan pada pukul 18.45 wita di depan salah satu bank diarea Lapangan Andi Makkasau selanjutnya mereka berboncengan empat menuju rumah korban, dan tiba pada pukul 19 .00 wita Saat di rumah korban terjadi adu mulut antara keduanya (tersangka dan korban).
Dalam perjalanan, kembali terjadi afu mulut antara tersangka dan korban Korban menyuruh tersangka untuk turun di pinggir jalan, namun tersangka malu diturunkan Akhirnya, tersangka baru diturunkan di salah satu tempat sepi yang berada di Kecamatan Soreang(TKP).
Baca juga:
Aksi Pria Curi Celengan Masjid Terekam CCTV
|
Posisi tersangka berdiri di sebelah kanan korban yang masih diatas motor, tersangka bertanya kepada korban 'kenapaki begitu" Korban menanggapi " Mau-mauju" pacarku sendiri" Mendengar itu tersangka lansung emosi dan tak terkendali tersangka mengambil dan menghunus badik yang diselipkan dipinggang kirinya menggunakan tangan kanannya.
Tersangka menggorok atau mengiris keher korban dari arah samping kanan korban menggunakan badik. Tidak hanya itu, tersangka juga menusukkan badik diperut dan bagian belakang perut korban beberapa kali tusukan. Korban pun terjatuh dari motor beserta motornya kearah kiri usai ditikam, tersangka kemudian mengambil motor korban dan melarikan diri Semua rekonstruksi yang dilakukan berdasarkan keterangan tersangka kepada pihak kepolisian.
"Kanit Tipidum Polres parepare, Ipda Said Abdullah mengatakan, pelaksanaan adegan rekonstruksi tadi terdapat 20 adegan. Kalau lihat motifnya tadi ada sakit hati, karena sebelumnya ada pertengkaran mulut antara tersangka dan korban. Mungkin dengan dasar itu sehingga tersangka melakukan itu, " jelasnya.
Menurut dugaan, kata Ipda Saud Abdullah, kemungkinan tersangka merasa dalam hubungannya dengan korban ada jerenggangan dan faktor lainnya si hingga terjadi demikian.